Kamis, 20 Desember 2012

PENGHIJAUAN SMPN 5 PONOROGO

 

Semrawut Tapi Sukses...
Penunjukan SMPN 5 Ponorogo sebagai salah satu Calon Sekolah Adiwiyata disambut dengan antusias. Berbagai persiapan telah dilakukan antara lain dengan mengadakan kegiatan Gerakan Penghijauan yang berlokasi di desa Pangkal kecamatan Sawoo, Ponorogo pada hari Rabu Pahing tanggal 19 Desember 2012
Persiapan telah dilakukan sejak sebulan sebelumnya, namun dengan banyaknya Instansi yang harus digandeng ditambah dengan kegiatan ujian semester ganjil dimasa persiapan, menjadikan acara penghijauan terkesan kurang tertata rapi.

Kegiatan diawali dengan pencarian lokasi calon penghijauan, dilanjutkan dengan permintaan bantuan bibit tanaman penghijauan ke Kantor Kehutanan dan Kantor Lingkungan Hidup Ponorogo. Syukur Alkhamdulillah dari kantor Kehutanan didapatkan tidak kurang dari 800 bibit tanaman dari berbagai jenis tanaman. Belakangan kurang dari satu hari penanaman datang lagi bantuan dari Kantor Lingkungan Hidup sebanyak 300 bibit tanaman. Transportasi juga perlu disiapkan dan kantor Dinas Bina Marga memberikan dukungan dengan penyediaan 3 unit truk untuk transportasi siswa dan peralatan, mengingat siswa yang terlibat tidak kurang dari 350 siswa dan 50 guru. Tim kemananan dari POLRES Ponorogo serta MUSPIKA Kec. Sawoo juga memberikan dukungan penuh. Wakil Bupati Ponorogo juga tak ketinggalan memberikan support dan berkenan hadir dalam upacara pemberangkatan.



Ketegangan mulai terasa di hari pelaksanaan. Beberapa masalah timbul pada saat upacara pemberangkatan karena sebelumnya belum pernah menjalankan upacara semacam ini. Mulai dari petugas upacara yang belum sempat dilatih, sampai dengan bendera yang lupa belum terpasang. Beruntunglah tepat menjelang upacara dimulai bendera segera dapat dinaikkan.
Saat pemberangkatan terjadi miskomunikasi antara Ibu Wakil Bupati dengan panitia sekolah karena semula menghendaki untuk memberangkatkan kendaraan pertama. Tapi ditunggu tunggu truk rombongan satu belum juga siap, juga siswa rombongan pertama masih kesana sini menyiapkan alat. Karena dirasa terlalu lama saya (panitia) dengan rasa malu menyampaikan pada bu Wabup bahwa daripada menanti terlalu lama dan mungkin beliau ada acara dinas lain sebaiknya tidak perlu memberangkatkan kendaraan pertama.
Rupanya bu Wabup di ruang kepala sekolah bersama bapak Kepala Dinas dan Pengawas  cukup gayeng beramah tamah, dan tak terasa truk no 1 sudah siap dihalaman. Kaur kesiswaan menyampaikan pada saya bahwa pemberangkatan oleh bu Wabup dah siap. Saya  bingung harus ngomong apa kepada bu Yuni karena tadi sudah terlanjur menyampaikan bahwa beliau tidak perlu memberangkatkan kendaraan pertama. Dengan menahan rasa malu berlipat saya menemui bu Wabup lagi saya sampaikan " Bu... ternyata anak - anak minta diberangkatkan oleh ibu..." Diluar dugaan semua yang ada dalam ruangan tertawa lepas. Seumur umur baru kali ini saya  ngerjain Wakil Bupati

Kibasan bendera start oleh bu Wabup menandai keberangkatan rombongan penghijauan
Lokasi penghijauan cukup beresiko, terletak disepanjang jalan raya perbatasan Ponorogo - Trenggalek, diwilayah pegunungan yang berkelak kelok, sepanjang sekitar 2 Km. Bahaya mengintip bukan dari kondisinya yang pegunungan, tapi justru dari anak - anak yang bersliweran dijalan raya, nyebrang seenaknya seolah tak peduli dengan ramainya lalu lintas. Tak heran jika rombongan dari POLRES Ponorogo rajin patroli hilir mudik sambil memperingatkan kendaraan yang lewat untuk hati hati.

Panjangnya lokasi penghijauan menyulitkan panitia. Mulai dari pembagian peralatan galian yang diangkut dengan dumptruk milik Binamarga, pembagian bibit pada tiap kelas sampai pembagian jatah makan siang.
Saat pembagian makan siang hujan turun deras, anak anak dan guru pendamping basah kuyup tentunya. Jatah makanan yang awalnya sudah disiapkan dengan jumlah yang longgar ternyata dilapangan ceritanya jadi lain. Peserta dari instansi terkait ternyata hadir cukup banyak, ditambah lagi dengan peserta dari SMK Jenangan dan Badegan yang tak konfirmasi sebelumnya membuat repot panitia. Sampai sampai anggota OSIS yang tak kebagian jatah makan terpaksa digiring ke rumah makan terdekat.

Sekitar pukul 11 siang seluruh bibit tanam sudah masuk ke lubang tanamnya masing masing. Giliran tim penilai yang bertugas memberi skor. Tapi beberapa diantaranya hanya naik kendaraannya pak Polisi, dengan mengamati sekilas pandang. Terus gimana caranya memberi skor ya...
Persiapan yang terkesan acak acakan terbayar dengan keselamatan anak anak yang tak mengalami cedera sedikitpun dilokasi yang sulit, dan rupanya mereka juga enjoi dengan pembelajaran lingkungan bercampur rekreasi.

Terimaksih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas mendukung suksesnya acara penghijauan, spesial kepada Bu Wabup saya akan selalu memberi dukungan agar selalu dapat memimpin Ponorogo.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar