Kamis, 03 Oktober 2013

LDK SMPN 5 Ponorogo


Mengawali semester  genap Tahun Ajaran 2012-2013 SMPN 5 Ponorogo mengadakan LDK, Latihan Dasar Kepemimpinan yang diikuti oleh anggota OSIS sebanyak 25 siswa.
LDK ini sekaligus juga merupakan program sekolah untuk mempersiapkan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata.

Kegiatan ini diadakan di dua tempat yaitu di Aula SMPN 5 Ponorogo dan di arena outbond "Amanah" Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Pemaparan Materi di Aula berlangsung pada hari Kamis 10 Januari 2012 pukul 13.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB dengan penyajian materi seputar kepemimpinan dasar setingkat anak SMP.

Pada pagi harinya selepas subuh rombongan LDK dengan sejumlah guru pembina menuju ke Karanganyar Jawa Tengah untuk menyelenggaraka LDK sesi 2 dan haarerus ditempuh di luar ruang.
Materi LDK di arena outbond Amanah cukup beragam. Walaupun hanya berlangsung singkat namun telah mampu mengenalkan pada kemandirian, olah fisik dan kerja sama.
Dalam pengenalan lingkungan terkait persiapan calon sekolah Adiwiyata siswa dikenalkan dengan hamparan alam yang tertata asri berpadu dengan suasana nyaman yang harmonis, Pengenalan berbagai jenis tumbuhan produktip menambah wawasan siswa akan nilai keekonomian tumbuhan.
 Dalam kolam ikan peserta LDK juga diperkenalkan dengan reproduksi berbagai jenis ikan. Sistem penataan aliran air yang sangat memperhatikan kelestarian lingkungan juga tak luput dari pembelajaran untuk siswa



Pengenalan pada jenis hewan penghasil protein khas rumah tangga maka siswa dikenalkan dengan berbagai jenis unggas dan binatang peliharaan ukuran kecil. Pada bagian ini cukup penting dimana siswa dapat belajar hewan peliharan semacam ini dapat berfungsi ganda. Selain sebagai sumber protein juga sumber pupuk kandang yang baik.

Pengolahan sampah menjadi fokus perhatian pada pendidikan lingkungan hidup, karena seiring dengan kemajuan jaman pola hidup konsumtip banyak menghasilkan sampah rumah tangga maupun sampah tempat tempat umum lainnya. Siswa perlu dikenalkan pada cara cara pengolahan sampah yang dapat dimanfaatkan dan di daur ulang untuk produk yang bermanfaat. Maka pada sudut yang lain siswa diajak untuk mengenal cara pengolahan sampah menjadi pupuk organik dan pakan ternak. Bagian ini mengeluarkan bau yang lumayan busuk, khas tumpukan sampah. Namun pemandu dengan telaten menjelaskan bahwa bau lama lama menjadi terbiasa dan hilang dengan sendirinya.


Selain pupuk organik yang dihasilkan dari limbah dapur, juga dihasilkan pelet pakan ikan. Dari sini siswa, bahkan guru pembina banyak mendapat pengalaman baru bahwa sebenarnya "sampah itu sejatinya tak pernah ada" yang ada hanyalah bahan baku produksi. Artinya segala sesuatu yang dikatakan limbah, masih dapt diolah menjadi produk lain.

Belajar langsung mengenali lahan pertanian dan penataannya menjadi pengalaman yang menarik dimana lahan pertanian ditata dengan asri, menyatu dengan segala keperluan yang menjadi pendukungnya. Praktek langsung menanam padi merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa, sambil bermain tak terasa mereka juga belajar mencintai lingkungan.


Sifat kepemimpinan dan kebersamaan ditumbuhkan melalui arena outbond terutama pada area panjat tebing. Kerja sama anggota kelompok dalam menaiki tebing