Penerimaan Piagam Penghargaan Adiwiyata Nasional di Gedung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan |
Tahun
2012 ketika SMPN 5 Ponorogo ditunjuk sebagai rintisan Sekolah Adiwiyata dibawah
binaan SMKN 1 Jenangan Ponorogo maka segera dibentuk tim inti, tim teknis, tim
kajian lingkungan, kelompok -kelompok kerja dan
tim pecinta lingkungan “Green SPENLA” .
Tim inti terdiri dari unsur Kepala Sekoloah selaku penanggung jawab, koordinator
dari unsur guru, sekretaris dari unsur
guru dan tata usaha, beserta anggota-anggota
Visi , Misi, dan Motto sekolah
segera disesuaikan dengan menambahkan unsur peduli dan berbudaya lingkungan.
Bank Sampah SMPN 5 Ponorogo |
Ruang Komposter |
Secara rutin masing-masing tim mengadakan pertemuan untuk merumuskan program kerja dan mengevaluasi capaian hasil kegiatan .
Kantor Dinas Kehutanan sebagai
salah salah satu mitra dengan senang hati memberi bibit tanaman untuk
penghijauan dan Pemda Ponorogo merasa sangat terbantu ketika Tim “Green SPENLA”
mengadakan pengijauan di desa Pangkal Kec. Sawoo.
Penghijauan di desa Pangkal Kec. Sawoo |
Kantor PLN Ponorogo juga ikut peduli dengan program sekolah, terbukti dengan megadakan sosialisasi efisiensi penggunaan energi listrik dengan peserta dari siswa-siswi SMPN 5 Ponorogo.
Dinas Kesehatan Kab. Ponorogo
merasa prihatin dengan maraknya makanan yang dikonsumsi pelajar yang mengandung
5P, maka intansi tersebut mengadakan uji kesehatan makanan kantin sekaligus
mengadakan penyuluhan makanan kantin yang bebas 5P .
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Sekolah (MGMPS) dalam salah satu kegiatannya meghasilkan Silabus dan RPP yang
mengandung integrasi mata pelajaran Adiwiyata, walaupun pada tahun tersebut
hanya dihasilkan sekitar 50% mata pelajaran yang berintegrasi Adiwiyata.
RKAS yang disusun oleh oleh tim
kebijakan telah mengupayakan 20% dari total anggaran untuk mensukseskan program
sekolah Adiwiyata.
Berkat kerja keras tim beserta
seluruh warga sekolah SMPN 5 Ponorogo berhasil meraih predikat Sekolah
Adiwiyata Tingkat Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013.
Tahun
2014 Tim Tinjauan Lingkungan menyebarkan kuisioner tentang permasalah
lingkungan kepada warga SMPN 5 Ponorogo, dari hasil kuisiner dapat diambil
kesimplan bahwa masalah sampah masih menjadi isu yang perlu mendapatkan
penanganan lebjh lanjut. Terutama pada menanamkan kebiasaan pada peserta didik
untuk membuang sampah pada wadah terpilah dan pengelolaan sampah dengan
pendekatan 3R. Bank sampah juga masih perlu penanganan lebih serius pada bagian
administrasi dan membuka jam kerja pada tiap hari Rabu dan Sabtu saat istirahat
sekolah. Sampah kertas dan sampah palstik telah ada peningkatan volume yang
diolah menjadi produk re cycle dengan produk hasil karya mata pelajaran seni
budaya. Bahkan sampah logam yang dihasilkan dari sisa pembangunan RKB mampu
diolah melalui ekstra ketrampilan mengelas menjadi gantungan vas bunga.
Prosentase mata pelajaran yang
terintegrasi Adiwiyata telah menjadi 70% guru dengan minimal 1 KD per semester
untuk setiap mata pelajaran.
Mitra sekolah untuk mewujudkan
sekolah adiwiyata telah meningkat menjadi 19 mitra dengan peran dan
sumbangannya masing-masing. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk misalnya, telah menyumbangkan IPAL sederhana untuk
mengolah air limbah kantin menjadi air siap konsumsi bagi taman sekolah. SMKN 1
Jenangan juga telah memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos bagi siswa.
Sekolah juga telah mengutus
beberapa guru untuk mengadakan sosialisasi bagi warga di sekitar kediaman guru
tersebut untuk mengolah limbah menjadi produk 3R, dan sosialisasi energi alternatip.
Sampah sekolah yang dirangkai menjadi mading 3 dimensi juga telah menghantar
tim Green SPENLA menjurai mading tingkat kabupaten.
Berkat upaya terus menerus dari
warga sekolah maka SMPN 5 Ponorogo mampu meraih Sekolah Adiwiyata Tingkat
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2014, dimana penyerahan piagam ini telah
dilakukan bersamaan dengan Kemah Hijau di bumi perkemahan Pantai Kenjeran
Surabaya.
Tahun
2015 SMPN 5 Ponorogo berupaya untuk mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah
Adiwiyata Tingkat Nasional.
Peserta didik sebagai ujung
tombak kesuksesan mendapatkan perhatian ekstra. Program kultum tiap pagi
sebelum mata pelajaran jam pertama menjadi salah satu sarana untuk kampanye
pengenalan penyelamatan lingkungan, upacara bendera hari Senin juga sering menyisipkan pesan-pesan tentang
masalah kebersihan dan pemeliharaan tanaman sekitar sekolah.
RPP yang dirancang oleh guru di
forum MGMPS berupaya merumuskan berbagai produk sebagai bukti keberhasilan
integrasi Adiwiyata. Majalah sekolah, majalah dinding, bulletin sekolah dan
perpustakaan ; menjadi sarana untuk mengkomunikasikan produk yang dihasilkan
oleh siswa di masing-masing mata pelajaran. Orang tua peserta didik tak luput
dari perhatian guru pada merumuskan RPP agar dapat ikut serta mengerjakan tugas bersama siswa dalam KD yang
terintegrasi Adiwiyata. Pada tahap ini prosentase guru yang megintegrasikan
Adiwiyata telah mencapai 100%.
Sarana dan prasarana yang
mendukung upaya peyelamatan lingkungan terus menerus diupayakan dari segi
jumlah dan kualitasnya. Ruang kelas siswa telah seluruhnya layak dari segi
ventilasi dan pencahayaan, hutan dan taman sekolah telah bertambah rimbun
sebagai peredam emisi karbon sekaligus sebagai sumber belajar. Air bersih cukup
tersedia, sanitasi lingkungan terus dirawat, seluruh warga sekolah sebagian
besar telah merasa ikut bertanggung jawab tentang permasalah sampah.
Mitra sekolah jumlahnya telah
mencapai 23. Bank JATIM dan lembaga bimbingan belajar telah mnyumbangkan
sejumlah tanaman bung beserta pot yang semakin memperindah lingkungan sekolah.
Bank Sampah dan Komposter telah
mempunyai ruang yang cukup layak untuk memproses sampah organik menjadi pupuk
yang dipakai di lingkungan sekolah.
Koperasi Sekolah Adiwiyata telah
penuh dengan berbagai macam produk olahan
dari limbah plastik , kertas, kain, daun dan limbah besi.
Produk unggulan yang berasal dari
buah sukun dan markisa telah mampu diolah oleh siswa dibawah bimbingan guru
menjadi berbagai macam makanan dan minuman antara lain kroket sukun, nugget
sukun, teh daun sukun, dan sirup markisa.
Berbagai produk unggulan tersebut
telah dinikmati tim visitasi sekolah Adiwiyata nasional dan para tamu undangan
pada saat kunjungannya ke SMPN 5 Ponorogo hari Jum’at 13 Nopember 2015